Renungan Harian: Kasih Allah Menata dan Membersihkan Ruang Hati

126

Renungan Harian, Selasa, 14 Oktober 2025
Bacaan I: Roma 1:16–25
Bacaan Injil: Lukas 11:37–41

Dalam Injil hari ini, Yesus kembali berhadapan dengan orang-orang Farisi—kelompok yang dikenal sangat ketat menjalankan hukum dan tradisi. Mereka mentaati hukum sampai pada hal-hal kecil, bahkan sampai pada ritual mencuci tangan sebelum makan. Namun di balik ketaatan lahiriah itu, Yesus melihat sesuatu yang lebih dalam: hati yang keras dan tertutup.

Ketika Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan, orang Farisi segera menilai-Nya bersalah karena melanggar hukum kesucian. Namun Yesus menegur mereka dengan keras:

“Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.” (Luk 11:39)

Teguran Yesus ini bukan sekadar sindiran tajam, tetapi sebuah ajakan untuk bertobat. Yesus ingin menyingkapkan kemunafikan yang tersembunyi di balik ketaatan yang hanya bersifat lahiriah. Mereka tampak suci di luar, tetapi hatinya jauh dari kasih Allah.

Gaya hidup seperti ini mudah sekali menjangkiti siapa pun, termasuk kita. Kita bisa sibuk memperhatikan tampilan luar: bagaimana orang menilai kita, bagaimana kita terlihat di depan publik, seolah semua baik-baik saja. Namun di sisi lain, kita bisa mengabaikan kebersihan hati—mengabaikan kasih, kejujuran, dan ketulusan di hadapan Tuhan.

Yesus mengundang kita untuk kembali ke pusat kehidupan rohani: hati yang bersih. Ia ingin kita mencuci “bagian dalam cawan” hidup kita, yaitu batin dan niat kita. Kita perlu membiarkan Roh Kudus menyucikan hati agar setiap tindakan kita lahir dari kasih yang tulus.

Marilah hari ini kita belajar untuk jujur pada diri sendiri. Jangan berhenti pada kesalehan yang tampak di luar, tetapi biarlah kasih Allah menata dan membersihkan ruang hati kita dari kesombongan, iri hati, dan kepura-puraan. Dengan demikian, hidup kita menjadi cerminan kasih Kristus yang murni dan tulus.

Tuhan memberkati. Ave Maria!