Renungan Harian: “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.”

142

Renungan Harian, Selasa 21 Oktober 2025
Bacaan I: Rom 5:12.15b.17-19.20b-21
Bacaan Injil: Luk 12:35-38

“Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.”(Luk 12:35)

Yesus melalui sabda-Nya hari ini mengingatkan kita untuk selalu berjaga dan waspada. Perintah untuk “pinggang tetap berikat” dan “pelita tetap menyala” adalah simbol kesiapsiagaan rohani. Artinya, kita harus selalu siap menyambut Tuhan yang datang setiap saat dalam hidup kita—baik dalam peristiwa kecil sehari-hari maupun pada saat kedatangan-Nya yang terakhir.

Kewaspadaan ini tidak hanya soal menunggu dengan pasif, tetapi sikap aktif menjaga iman dan kesetiaan kita kepada Allah. Dalam dunia modern sekarang, banyak hal yang bisa mengaburkan pandangan rohani kita. Hedonisme, materialisme, dan konsumerisme menjadi jebakan halus yang sering kali menggoda kita untuk lebih mencintai dunia daripada Allah. Semua ini dapat membuat “pelita iman” kita perlahan padam jika kita tidak berhati-hati.

Selain itu, kekuatan kegelapan juga bekerja secara halus dan terus-menerus. Godaan dosa, kemalasan rohani, dan rasa putus asa adalah cara-cara halus yang dipakai iblis untuk menjauhkan kita dari kasih Allah. Maka, kewaspadaan sejati berarti hidup dengan hati yang peka terhadap suara Roh Kudus, agar kita tahu kapan harus berhenti, bertobat, dan kembali kepada Tuhan.

Yesus menghendaki agar setiap pengikut-Nya selalu dalam keadaan siap. “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang,” kata-Nya. Berjaga berarti hidup dalam kasih, kesetiaan, dan pelayanan. Itulah cara terbaik untuk membuat pelita hati kita tetap menyala.

Mari, kita terus menjaga hidup doa, memperdalam sabda, dan memperbarui komitmen untuk hidup suci setiap hari. Dengan demikian, ketika Tuhan datang—entah kapan pun—kita akan siap menyambut-Nya dengan sukacita.

Tuhan memberkati dan Ave Maria!