Jayapura- Banyak Kegiatan yang dilakukan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik Fransiskus Asisi (YPPK FA), Jayapura Provinsi Papua pada pencanangan HUT YPPK Ke-50 Tahun 2024. Salah satunya adalah peletakan batu pertama pembangunan SMP YPPK Kristus Juru Selamat Jayapura, pada Sabtu, 20 April 2024 di Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus YPPK FA Jayapura Provinsi Papua, Veronika Urip Indiastuti, S.Pd., M.Pd mengakui bahwa keinginan untuk menyelenggarakan pendidikan Katolik di wilayah distrik Muara Tami sudah ada sejak lama. Namun, keinginan itu baru terwujud saat ini. Baginya ini bukan suatu kebetulan, melainkan semata-mata karena karya Ilahi, sehingga prosesi peletakan batu pertama pembangunan SMP YPPK Kristus Juru Selamat Jayapura dapat terlaksana, tepat di momen pencanangan HUT YPPK Ke-50.
Bantuan Pemerintah
Meski memiliki kerinduan untuk melayani pendidikan di wilayah distrik Muara Tami, Ibu yang sudah pensiun dari PNS itu mengakui bahwa YPPK yang dipimpinnya memiliki keterbatasan anggaran, namun mereka memiliki ide besar untuk pembangunan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak bangsa, termasuk anak-anak yang berada di daerah pinggiran kota.
Karena itu, Pujiastuti sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kota Jayapura, secara khusus kepada Penjabat Walikota, Dr. Frans Pekay, M.Si beserta jajarannya yang telah berkenan mengabulkan permohonan mereka untuk mendirikan sebuah sekolah di wilayah distrik Muara Tami, secara khusus di kelurahan Koya Timur.
Senada dengan itu, Uskup Keuskupan Jayapura, Mgr. Dr. Yanuarius Matopai You, menegaskan bahwa program pemerintah daerah untuk membantu pembangunan sekolah-sekolah Katolik bukan sesuatu yang berlebihan. Pasalnya, pendidikan merupakan tanggung jawab utama Pemerintah. Gereja hadir sebagai partner Pemerintah dalam ikut memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.
Karena itu, sebagai salah satu Yayasan Pelopor Pendidikan di Tanah Papua, YPPK sudah sejak awal bekerja sama dan bermitra dengan pemerintah untuk berbagai kepentingan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di Tanah Papua.
Jangan Salah Paham
HUT YPPK Ke-50, yang jatuh pada tanggal 22 Agustus 2024 mendatang, menurut Mgr. Yan, merupakan usia yang diambil berdasarkan pengakuan terhadap legalitasnya YPPK Tahun 1974. Namun, sesungguhnya YPPK sudah menyelenggarakan pendidikan sejak tahun 1927 di Merauke. Itu berarti sebelum kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, YPPK sudah berdiri di Tanah Papua.
“Sebenarnya usia YPPK Ke-50, itu jangan sampai salah paham, karena usia ke 50 tahun ini baru legalnya sebagai Yayasan. Tapi jauh sebelumnya, YPPK sudah menyelenggarakan sistem pendidikan dasar hingga menengah di Papua, tahun 1927 di Merauke. Itu berarti YPPK sudah 97 tahun terlibat dalam pengelolaan pendidikan dan Persekolahan di tanah Papua, ” ungkap Mgr. Yan.
Ditegaskannya bahwa YPPK merupakan salah satu pelopor dari lima yayasan pelopor pendidikan dan persekolahan di tanah Papua, yakni: YPK, YPPK, YPGI, Yapis dan YPA. Kelima yayasan ini merupakan patner pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pendidikan dan persekolahan di tanah Papua.
Momentum Bersyukur
Karena itu, menurut Mgr. Yan, pencanangan HUT YPPK Ke-50 merupakan momentum penuh syukur. Bersyukur kepada Tuhan karena terus menyertai YPPK hingga saat ini. Diakuinya bahwa dalam mengelola pendidikan dan persekolahan, YPPK senantiasa mengalami tantangan, kendala dan hambatan sana-sini, namun mereka percaya bahwa Tuhan selalu menyertai.
“Kami percaya bahwa karya pendidikan merupakan karya kesulungan Gereja. Yesus sendiri memberi tugas perutusan ini kepada para Rasul: Pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Ku-perintahkan kepadamu, dan ketahuilah Aku menyertai kamu sampai akhir zaman, sehingga tugas pengajaran, pendidikan dan persekolahan merupakan tugas perutusan Yesus sendiri kepada Gereja yang harus dilanjutkan”.
Dikatakannya bahwa tugas perutusan ini menjadi roh, spirit, dan motto bagi Gereja dalam karya pengembangan pendidikan dan persekolahan, meskipun ada banyak tantangan dan kesulitan dari sisi tenaga, finansial, namun karena rohnya seperti itu, Gereja tetap bergerak mengupayakan pendidikan yang berkualitas bagi semua orang.
Selain itu, menurut Mgr. Yan, YPPK hadir di Tanah Papua untuk melayani masyarakat umum, tanpa diskriminasi baik suku, agama maupun golongan. Siapapun boleh mengikuti pendidikan Katolik. Itu bukan berarti Gereja mau memengaruhi atau menjadikan orang-orang itu menjadi Katolik.
“YPPK hadir di Papua untuk melayani semua orang tanpa diskriminasi. Diskriminasi suku ataupun agama. Silahkan, anak-anak Muslim, Hindu, Buddha, dan Protestan, silahkan masuk ke sekolah-sekolah Katolik. Kami terima. Tidak berarti bahwa kami mau mempengaruhi mereka untuk menjadi Katolik. Tidak. Tidak ada cerita seperti itu. Karena anak-anak ini punya hak untuk menuntut ilmu, mendapatkan pendidikan dan pembinaan yang layak. Hak itulah yang kami layani,” tegas Mgr. Yan, Uskup pertama orang asli Papua itu.
Momentum Kerjasama
Selain momentum bersyukur, Mgr. Yan juga menegaskan bahwa pencanangan HUT YPPK Ke-50 merupakan momentum penguatan persaudaraan, kerjasama internal YPPK dangan pemerintahan daerah.
YPPK ada di lima keuskupan di Papua. Karena itu, YPPK harus terus membangun persaudaraan, kerjasama, kolaborasi dan sinergitas baik antar keuskupan maupun dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan pendidikan dan persekolahan yang berkualitas bagi semua orang.
“Inilah momen kerjasama, menjalin persaudaraan antar keuskupan dan bersama-sama menyukses karya pendidikan di masing-masing keuskupan. Dalam kerangka itu, YPPK harus terus bekerjasama, bersinergi dengan pemerintah, karena YPPK adalah patner pemerintah yang sudah diakui. Pendidikan adalah tugas utama pemerintah. Gereja sebagai mitra pemerintah, bagaimanapun juga harus bersama-sama mengusahakan pendidikan bagi semua orang. Maka tidaklah berlebihan apabila pemerintah menyediakan sarana, prasarana, gedung sekolah seperti ini dan memberikan bantuan operasional bagi sekolah demi peningkatan mutu pendidikan di Papua,” jelas orang nomor satu di keuskupan Jayapura itu.
Era Baru Keuskupan Jayapura
Lebih lanjut, Mgr. Yanuarius T. Matopai You, mengatakan momentum HUT YPPK Ke-50, ini merupakan era baru bagi Keuskupan Jayapura. Pasalnya ke depan, YPPK Fransiskus Asisi Jayapura tidak lagi membangun SMA melainkan SMK. Membangun SD dan SMP merupakan kewajiban dalam mengusahakan pendidikan dasar. Namun untuk pendidikan menengah atas, YPPK FA Jayapura akan lebih fokus pada pendidikan kejuruan.
Menurutnya membangun pendidikan kejuruan merupakan solusi tepat di era milenial ini. Pasalnya, pendidikan kejuruan dimaksudkan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya, mampu mandiri, bisa langsung terjun ke dunia kerja dan usaha, mampu beradaptasi dengan cepat sesuai tuntutan teknologi dan mampu berkompetisi. Inilah yang mau diwujudkan oleh keuskupan Jayapura di masa mendatang.
Di tempat terpisah, dalam wawancara dengan awak Media, Penjabat Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekay mengungkapkan apresiasinya kepada Bapak Uskup dan pihak YPPK yang hari ini telah memulai dengan peletakan batu pertama pembangunan SMP YPPK Kristus Juru Selamat Muara Tami Kota Jayapura, yang juga bertepatan dengan kegiatan pencanangan HUT Ke-50.
Dikatakannya bahwa pemerintah kota akan mendukung, karena YPPK adalah mitra dan terus menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan pendidikan di Kota Jayapura.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran SMP YPPK Kristus Juru Selamat Muara Tami Kota Jayapura ini, akan memberikan dampak positif. Selain pengembangan SDM di bidang pendidikan, tetapi juga dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, mobilisasi warga dan juga memberikan harapan baru bagi masyarakat, orang tua untuk bisa menyekolahkan anaknya di sekolah terdekat” ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMP YPPK Kristus Juru Selamat Jayapura dan Pencanangan HUT YPPK Ke-50 antara lain: Pj. Walikota Jayapura, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Pertama Kota Jayapura, Kapolsek, Perwakilan Danramil Muara Tami, Perwakilan keluarga Ondoafi Suku Besar Rollo, Kepala Distrik Muara Tami, para kepala sekolah di setiap satuan pendidikan YPPK, para tamu undangan lainnya dan semua panitia HUT YPPK Ke-50 tahun 2024. (DNs)