SUSWA, KOMSOSKMS.ORG – Minggu, 7 Desember 2025 menjadi hari penuh sejarah dan sukacita bagi umat di wilayah Mare. Setelah melalui proses panjang selama tujuh tahun, Pra Paroki St. Ambrosius Suswa akhirnya resmi ditingkatkan statusnya menjadi Paroki St. Ambrosius Suswa. Perayaan ini ditandai dengan Misa yang dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Manokwari–Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega.

Perayaan Ekaristi berlangsung meriah dan penuh kekhidmatan. Hadir dalam misa tersebut para imam yang berkarya di wilayah keuskupan, antara lain P. Lewi Ibori, P. Valerius Serin, OSA, P. Heri Lobya, dan P. Felix Janggur, serta para biarawan-biarawati, frater, dan ratusan umat beriman dari berbagai stasi dan lingkungan: Pusat Paroki Suswa, Stasi Sun, Stasi Seya, Lingkungan Sabes, dan Lingkungan Masos. Kehadiran umat yang memadati area gereja menjadi tanda nyata kegembiraan dan harapan besar atas peristiwa berahmat ini.
Penerimaan Sakramen Krisma: Dikuatkan untuk Bersaksi
Dalam misa yang sama, Uskup Datus Lega juga menerimakan Sakramen Krisma kepada 21 umat, sebuah tanda pendewasaan iman dan kesiapsediaan mereka untuk menjadi saksi Kristus di tengah keluarga dan masyarakat.

Dalam homilinya, Uskup menegaskan bahwa Sakramen Krisma bukan sekadar upacara seremonial, tetapi sebuah panggilan untuk hidup dalam kebaikan dan cinta kasih yang bersumber dari Roh Kudus. Beliau berpesan kepada para krismawan–krismawati, termasuk seluruh umat, agar membiarkan Roh Kudus memimpin hidup mereka dalam menggereja, hidup berkeluarga, dan bermasyarakat.
“Jika nilai-nilai kebaikan dan cinta kasih itu dihidupi, maka kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan akan menjadi nyata dalam kehidupan menggereja dan kehidupan berkeluarga,” tegas Uskup Datus Lega.
Pengesahan Paroki dan Pelantikan Pastor Paroki
Salah satu momen penting dalam perayaan ini adalah pembacaan Surat Keputusan (SK) Pengesahan Paroki St. Ambrosius Suswa, yang sekaligus menandai berakhirnya status praparoki yang telah disandang sejak 7 Desember 2018.

Selain itu, Uskup juga membacakan SK Pengangkatan Pastor Paroki pertama, dan mempercayakan tugas tersebut kepada P. Valerius Serin, OSA untuk masa bakti tiga tahun. Penunjukan ini disambut hangat oleh seluruh umat yang telah mengenal dan mendukung karya pelayanan P. Valerius di wilayah tersebut.
Jejak Panjang Menuju Paroki Suswa
Uskup Datus Lega mengulas perjalanan panjang Suswa menjadi paroki. Praparoki ini merupakan salah satu wilayah yang cukup lama dipersiapkan untuk peningkatan status, sejak peresmiannya tanggal 7 Desember 2018. Setelah melalui proses formasi, pertumbuhan umat, dan ketersediaan tenaga pastoral, barulah Suswa dinyatakan siap menjadi sebuah paroki mandiri.
Uskup menjelaskan bahwa wilayah Suswa sebelumnya merupakan bagian dari Paroki Ayawasi. Seiring perkembangan umat dan luasnya jangkauan pelayanan, pemekaran menjadi sebuah kebutuhan pastoral. Uskup Datus Lega mencatat empat pemekaran penting dari Paroki Ayawasi: Paroki Teminabuan (2005), Paroki Fef, Tambrauw (2008), Paroki Ayata, Aifat Timur (2015), Praparoki Suswa, Mare (2018) — kini resmi menjadi Paroki Suswa (2025)

Beliau menegaskan bahwa pemekaran dilakukan berdasarkan kebutuhan mendesak umat di pusat-pusat komunitas Katolik di pedalaman: Ayata di Aifat Timur, Fef di Tanah Karoon, dan Suswa di Mare. Selain faktor jumlah umat, faktor jarak turut menjadi pertimbangan besar.
“Jarak dari Ayawasi sangat jauh. Dulu semua ditempuh dengan berjalan kaki. Pesawat memang membantu, tapi tidak selalu tersedia dan biayanya mahal. Maka untuk memperpendek jangkauan pelayanan, perlu dibentuk pusat-pusat pelayanan baru,” jelas Uskup.
Selain itu, sejak 2018 hingga 2025 Suswa selalu dilayani oleh imam tertahbis secara tetap—hal ini menjadi salah satu syarat penting pendirian paroki baru. Uskup juga menegaskan bahwa peresmian paroki baru ini merupakan jawaban atas kerinduan umat yang telah lama memohon agar wilayah mereka menjadi pusat pelayanan mandiri.
Sambutan Hangat Umat Suswa
Uskup Datus Lega juga mengenang pengalaman pribadinya saat tiba di Suswa pada 6 Desember.
“Saya disambut dengan antusiasme umat yang luar biasa, dengan tarian adat Papua dan penuh haru. Pada ulang tahun praparoki yang ketujuh, 7 Desember, Suswa akhirnya diresmikan sebagai pusat pelayanan baru,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu pula, Uskup menyampaikan rasa terima kasih kepada Ordo Santo Agustinus (OSA) yang dengan tulus mengutus P. Valerius Serin, OSA untuk melayani sebagai Pastor Paroki pertama.
Berkat Baru bagi Wilayah Mare
Peresmian Paroki St. Ambrosius Suswa bukan hanya sebuah formalitas administrasi gerejawi, melainkan tanda nyata bahwa Gereja hadir, tumbuh, dan berkembang bersama umatnya. Momentum ini menjadi undangan bagi seluruh umat Mare untuk semakin meneguhkan iman, membangun komunitas yang penuh kasih, dan bersinergi dengan gembala mereka.
Semoga Paroki St. Ambrosius Suswa menjadi sumber terang, damai, dan sukacita bagi seluruh umat di Mare—hari ini dan seterusnya.





