Mgr. Hilarion Datus Lega Resmi Mentahbiskan Yohanis Parlindungan Sitinjak SVD, Menjadi Imam Katolik

217
Mgr. Hilarion Datus Lega memimpin misa tahbisan imam Dkn. Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD. Kamis (5/9/2023)

BINTUNI, KOMSOSKMS.ORG – Dalam sebuah upacara yang sakral dan diliputi suasana gembira, Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD, telah ditahbiskan sebagai seorang imam Katolik oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, didampingi oleh Profinsial SVD Ende, RP. Josef Emanuel Embu, SVD dan sejumlah imam yang hadir dalam sebuah Misa Kudus yang berlangsung di Gereja Paroki St. Paskalis Manimeri pada Kamis 5 Oktober 2023.

Tahbisan imam adalah momen bersejarah dalam hidup seorang calon imam secara khusus bagi Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD dan secara umum bagi komunitas gereja Katolik. Upacara ini dihadiri oleh ratusan umat dan sedikitnya 30 imam yang datang dari berbagai paroki, serta rohaniwan dan teman-teman dekat P. Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD. Mereka semua turut hadir memberikan dukungan kepada imam baru yang ditahbiskan, agar ia taat dan setia dalam menjalankan tugas panggilannya sebagai seorang imam.

Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD, adalah alumni Seminari Petrus van Diepan-Sorong dan telah menjalani pendidikan filsafat dan teologi Katolik selama beberapa tahun di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero. Tentu saja oleh karena kemurahan Tuhan yang mendorongnya untuk menjawab panggilan hidup menjadi imam yang dapat mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dalam gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

Mgr. Hilarion Datus Lega yang memimpin prosesi tahbisan dalam homilinya, menukil kembali motto yang dipilih oleh imam tertahbis yang bunyinya demikian “Yesus mengambil Roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka (Mat 26:26). Motto inilah yang membantu imam baru dalam menghayati imamatnya.

Dengan motto ini imam tertahbis akan menyerahkan hidupnya untuk Tuhan atas nama pelayan kepada Tuhan. Orang-orang yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan sudah pasti orang yang menyadari kerapuhan diri, kelemahan bahkan kekurangan dan dosa-dosanya. Panggilan selalu bermula dari inisiatif Tuhan bukan karena jasa anak-anak manusia tetapi melulu karena belas kasihan Tuhan. Tuhan adalah menjadi sentral dalam perguluman panggilan hidup menjadi imam. Demikian sedikit penggalan homili Mgr. Hilarion dalam perayaan Misa Tahbisan RP. Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD.

Sebagai seorang imam Katolik yang baru ditahbiskan, RP. Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD akan melayani dalam berbagai peran, termasuk merayakan Misa, memberikan sakramen, serta memberikan dukungan rohani kepada komunitasnya. Ia berjanji untuk mengabdi dengan cinta dan kesetiaan kepada ajaran Gereja Katolik dan komunitasnya.

Umat Tuhan yang hadir dan teman-teman dekat RP. Yohanis, SVD mengucapkan selamat dan mendoakan agar ia diberikan kebijaksanaan serta kekuatan untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan dedikasi. Dari semuanya itu adalah semata-mata untuk memuliakan Tuhan.

Pada akhirnya Tahbisan imam adalah salah satu momen paling penting dalam Gereja Katolik, dan RP. Yohanis Parlindungan Sitinjak, SVD siap untuk membawa kepemimpinan rohani dan kasih Kristus kepada komunitasnya. Semoga ia menjadi berkat bagi umat Katolik yang ia layani. (MS)