Pada Sabtu (28/9/2024), Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, memberkati Gereja St. Wenseslaus, Klawuyuk, Paroki St. Petrus Remu. Perayaan yang bertepatan dengan peringatan St. Wenseslaus tersebut dihadiri sejumlah besar imam, biarawan-biarawati dan umat Paroki St. Petrus. Hadir dalam perayaan tersebut Staf ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan (Ekubang) Provinsi Papua Barat Daya, Dr. George Yarangga, A.Pi., M.M, Penjabat Wali Kota Sorong yang diwakili oleh Yeremias Gambinop, dan sejumlah tamu undangan.
Perayaan agung dan khidmat itu dimulai pukul 10.00 dengan prosesi pemberkatan Gereja, pemberkatan patung St. Wenseslaus, serah terima gedung Gereja dan pembukaan pintu Gereja serta penandatanganan prasasti oleh Uskup Manokwari-Sorong.
Mgr. Hilarion Datus Lega memberikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak atas terselesaikannya pembangunan gedung gereja yang megah ini. “Atas nama Keuskupan Manokwari-Sorong dan selaku pribadi, saya menghaturkan salam bahagia dan proficiat kepada semua pihak terutama umat Katolik Paroki St. Petrus Remu atas pemberkatan Gereja baru, Gereja St. Wenseslaus di Klawuyuk. Saya menyampaikan apresiasi, hormat dan penghargaan atas partisipasi umat yang begitu membanggakan bahkan sampai tingkat mengharukan sehingga pekerjaan berat sejak tahun 2018 ini, bertahap-tahap namun pasti, akhirnya selesai” katanya.
Uskup Datus juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak pemerintah yang memberikan perhatian dan sumbangsih yang cukup besar dalam pembangunan Gereja St. Wenseslaus, Klawuyuk. “Saya juga secara istimewa harus mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada Pemerintah, baik pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Pemerintah Kota Sorong, yang luar biasa memberikan dukungan sejak 2018 sampai terakhir tahun 2024” tandasnya.
Uskup Datus mengharapkan agar Gereja yang dirancang sebagai sentrum kerasulan orang muda ini dapat digunakan dengan baik hingga perhelatan akbar orang muda dalam Indonesian Youth Day (IYD) tahun 2027 nanti.
Uskup Datus mengatakan, “mudah-mudahan, Gereja yang dirancang sebagai sebuah sentrum untuk pembekalan kerasulan Orang Muda Katolik dapat sungguh berjalan dengan baik, mulai di sini dan meluas sampai ke seluruh Keuskupan Manokwari-Sorong. Dan mudah-mudahan sampai pula pada perayaan Indonesian Youth Day yang melibatkan orang muda Katolik seluruh Keuskupan Indonesia ini”.
Sementara itu, Ketua Panitia pembangunan, Selestinus Paundanan, menceritakan bahwa proses pembangunan Gereja ini memakan waktu hampir enam tahun. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga pembangunan tidak berjalan normal kurang lebih 2 tahun.
Pembiayaan gedung gereja yang berjumlah lebih dari 8 miliar ini bersumber dari swadaya umat, bantuan pemerintah dan usaha dari Bapak Uskup sendiri.
Menurut Selestinus, kerja keras Bapak Uskup dalam mengusahakan dana, cukup membantu dalam memperlancar pembangunan gedung Gereja St. Wenseslaus, Klawuyuk. Paling tidak, melalui Bapak Uskup, panitia mendapat bantuan kurang lebih tiga ratus lima puluh juta yang bersumber dari bantuan Keuskupan Agung Jakarta dan Keuskupan Bandung.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kota Sorong, juga memberikan bantuan dana yang cukup besar. Dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, mereka mendapat bantuan 1 miliar. “Kami mendapat bantuan dari Pemerintah Papua Barat saat itu, dalam bentuk Pokir dan dana hibah sebesar 1 miliar” katanya.
Sementara bantuan dari Pemerintah Kota Sorong, yang diberikan dalam beberapa tahap, sebesar 2 Miliar. “Kami mendapat dana hibah dari Pemerintah Kota Sorong sekitar 2 Miliar. Pada tahun 2021 sebesar lima ratus juta, tahun 2023 sebesar 1 miliar dan tahun ini lima ratus juta. Ditambah lagi bantuan infrastruktur dalam bentuk pembangunan talud” katanya.
Selestinus Paundanan, yang juga sebagai Ketua Dewan Paroki Remu, mengucapkan terima kasih dan penghargaan terhadap keluarga Wenseslaus Sompie yang menghibahkan tanah miliknya untuk menjadi lokasi pembangunan Gereja St. Wenseslaus ini.
“Ketika Bapak Uskup mencari lahan untuk pembangunan sentrum, kita sebut sekarang Gereja St. Wenseslaus, dengan suka rela, ikhlas, Pak Wens menghibahkan tanah ini. Dan bahkan saya yang menandatangani surat hibah pada saat itu.” tegas Selestinus Paundanan.
Sementara itu, ketua panitia pemberkatan Gereja St. Wenseslaus, Anneke Lieke Makatuuk, mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan terhadap partisipasi umat dalam mendukung proses pemberkatan gereja ini.
“Untuk persiapan, saya merangkul umat, ketua-ketua lingkungan dan anggota dewan Paroki untuk tetap siap membantu dalam proses pemberkatan gereja ini. Memang kerja buru, tetapi kami bersemangat. Semangat inilah yang mendorong kami untuk bekerja demi kemuliaan nama Tuhan” katanya.
Pada kesempatan pemberkatan tersebut, Bapak Uskup Manokwari-Sorong, mengumumkan secara resmi Pastor yang akan tinggal dan berkarya di Gereja St. Wenseslaus ini.
Berdasarkan SK nomor 22461/A52/IX.24.HDL, Bapak Uskup memutuskan Pastor Iventus Ivos Kocu, Pr menjadi Pastor rekan St. Petrus Remu yang berkedudukan di Gereja Pastoran St. Wenseslaus Klawuyuk. Pastor Iven adalah Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari-Sorong yang ditugaskan untuk menjaga marwah OMK dan terus mempersiapkan penyelenggaraan Indonesian Youth Day tahun 2027 yang pusatnya di sentrum ini.
Penulis: Fransiskus Katino, Pr