Ketua Komisi Kepemudaan KWI Menyerahkan Salib Indonesian Youth Day ke Keuskupan Manokwari-Sorong

208
Mgr. Hilarion Datus Lega Menerima Salib IYD dari Ketua Komisi Kepemudaan KWI, Mgr. Pius Riana Prapdi

Bertepatan dengan Hari Orang Muda Sedunia ke-39, Ketua Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Pius Riana Prapdi, menyerahkan Salib Indonesian Youth Day (IYD) kepada Uskup Manokwari-Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega (24/11/2024). 

Hadir dalam momen bersejarah tersebut, Sekretaris Komisi Kepemudaan KWI, Rm. Frans Kristi Adi Prasetya, Pr, Ketua dan wakil ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari-Sorong, sejumlah imam, biarawan-biarawati, tamu undangan dan 430 Orang Muda Katolik se-TPW Sorong dan Aimas.

Rm. Kristi, sapaan akrabnya, selaku Sekretaris Komisi Kepemudaan menegaskan bahwa Para Uskup dalam Konferensi Waligereja Indonesia telah memutuskan bahwa Indonesian Youth Day keempat pada tahun 2027 dilaksanakan di Papua, tepatnya di Keuskupan Manokwari-Sorong. 

Mgr. H. Datus Lega menyambut gembira Salib IYD sebagai tanda dimulainya dinamika persiapan IYD 2027

Untuk itu, sebagai simbolisasi pelaksanaan IYD 2027, Mgr. Pius selaku Ketua Kepemudaan KWI menyerahkan Salib IYD kepada Mgr. Datus. 

“Hal ini menandakan bahwa KWI, dalam hal ini Komisi Kepemudaan, mempercayakan persiapan demi persiapan IYD keempat kepada Keuskupan Manokwari – Sorong. Dinamika-dinamika kegiatan akan dirancang mulai hari ini” kata Rm. Kristi.

Mgr. Pius menegaskan kembali bahwa penyerahan Salib IYD menjadi tanda dimulainya proses persiapan IYD keempat tahun 2027 di Keuskupan Manokwari-Sorong. Ia menjelaskan bahwa Salib IYD tersebut telah melewati tiga Keuskupan yakni Keuskupan Sanggau, Keuskupan Manado dan Keuskupan Agung Palembang.

“Keuskupan pertama adalah Sanggau pada tahun 20212. Selama di Keuskupan Sanggau, Salib ini juga berjalan bersama umat, khususnya Orang Muda Katolik. Salib ini berkeliling dari paroki ke paroki dan menjadi berkat bagi umat. Mereka berkumpul untuk berdiskresi, untuk merenungkan kehidupan, membangun kebersamaan, membangun militansi dan juga membangun Gereja” tegas Uskup Pius.

Mgr. H. Datus Lega dan Mgr. Pius Riana Prapdi memotong kue Hari Orang Muda Sedunia ke-39

Pada tahun 2016, Salib ini berada di Keuskupan Manado. Dengan kehadiran Salib IYD ini, umat dan secara khusus OMK Keuskupan Manado, duduk bersama menjadi saksi bagi keanekaragaman multikultur dan sukacita menghidupi Injil dalam multikultur dan keberagaman itu. 

Pada tahun 2023, Salib IYD berada di Keuskupan Agung Palembang. Kehadiran Salib ini mendorong umat dan Orang Muda Katolik untuk menghayati bagaimana bertumbuh pada militansi orang-orang muda. Secara mereka disadarkan bahwa Orang Muda Katolik adalah pilar Gereja. 

Pada tahun 2024 ini, Salib yang sama itu telah berada di Keuskupan Manokwari-Sorong.

“Saat ini, Salib yang telah berkeliling dari paroki ke paroki di tiga Keuskupan, telah berada di Keuskupan Manokwari-Sorong dan akan diserahkan kepada Mgr. HIlarion Datus Lega. Agar bersama dengan umat, Gereja Keuskupan Manokwari-Sorong dan khususnya Orang Muda, untuk berproses bagaimana militansi itu terus ditumbuhkan dan juga menjadi tanda bahwa Gereja semakin bertumbuh, Gereja semakin berkembang di tanah Papua,” kata Mgr. Pius.

Mgr. H. Datus Lega menyajikan Materi Pada Hari Orang Muda Sedunia ke-39 se-TPW Sorong & Aimas

Sementara itu, Uskup Manokwari-Sorong, menyambut dengan baik kehadiran Salib IYD di Keuskupan Manokwari-Sorong.

“Atas nama Keuskupan Manokwari-Sorong, saya menghaturkan terima kasih kepada Konferensi Waligereja Indonesia atas kepercayaan, bahwa penyelenggaraan IYD tahun 2028 yang dimajukan pada tahun 2027, diselenggarakan di Keuskupan Manokwari-Sorong,” kata Mgr. Datus.

Uskup Datus juga menegaskan dihadapan 430 orang muda yang hadir pada waktu itu bahwa Salib Indonesia Youth Day itu akan berkeliling dari Paroki ke Paroki di Keuskupan Manokwari-Sorong. Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Manokwari-Sorong akan mengatur agar Salib IYD bisa mengunjungi 32 Paroki di Keuskupan Manokwari-Sorong.

“Kita akan mulai dari Katedral lalu putar-putar di paroki-paroki di TPW Sorong, paling tidak satu-satu bulan. Ini Salib militansi, bukan main-main,” tegas Mgr. Datus.

Mgr. Pius Meluncurkan buku dan menyerahkan buku kepada Mgr. Datus

Dalam momen penyerahan Salib IYD ini juga dilakukan peluncuran buku modul pewartaan di media sosial yang dibuat oleh Komisi Kepemudaan KWI. 

“Komisi Kepemudaan KWI telah membuat buku modul formasi atau kaderisasi untuk OMK menjadi kreator konten Kristiani di media-media sosial,” kata Rm. Kristi. 

Selain itu, pada momen ini diserahkan secara simbolis sisa dana perhelatan IYD di Keuskupan Palembang tahun 2023. Mgr. Pius menegaskan, “Dana itu adalah sebuah simbol. Simbol dari kemurahan hati dan perhatian dari seluruh umat untuk mengembangkan Gereja Katolik. Melalui IYD, Orang Muda Katolik turut ambil bagian pembangunan Gereja secara aktif. IYD adalah bagian tak terpisahkan dari Gereja.”

Penampilan OMK pada Hari Orang Muda Sedunia ke-39 se-TPW Sorong & Aimas

Berkaitan dengan pendanaan, Mgr. Datus optimis dengan pendanaan IYD 2027 di Keuskupan Manokwari-Sorong. 

“Penyelenggaraan IYD di Keuskupan Palembang menghabiskan kurang lebih 7 miliar. Dan dari jumlah itu, Keuskupan-keuskupan di Indonesia menyumbang 50 juta. Itu merupakan dana solidaritas,” kata Mgr. Datus.

Untuk itu ia mengajak panitia dan Komisi Kepemudaan untuk menggalang dana demi penyelenggaraan IYD 2027.

“Saya mohon panitia nanti, termasuk Komisi Kepemudaan, dana dari palembang itu jangan korek-korek. Kita cari dana untuk mempersiapkan sebaik-baiknya penyelenggaraan IYD 2027” tegas Uskup. 

Peluncuran Balon Perayaan HOMS ke-39 Olhe Mgr. Datus, Mgr. Pius dan Rm. Kristi

Acara penyerahan Salib IYD dan dana awal dari Komisi Kepemudaan KWI diakhir dengan pelepasan balon oleh Mgr. Datus dan Mgr. Pius. (FK)