Wagom-Fakfak. Peringatan Hari Ulang Tahun ke- 21 Paroki Santo Paulus Wagom Fakfak (16/2/2025) ditandai dengan pelantikan 20 Prodiakon oleh Uskup Keuskupan Manokwari Sorong, Mgr.Hilarion Datus Lega . Perayaan dipimpin oleh Bapak Uskup dan didampingi oleh Pastor Paroki, P. Hendrykus Elrico Ansow, Pr.
Perayaan yang dikemas sangat meriah itu dilaksanakan di Gereja Katolik Paroki Santo Paulus Wagom Fakfak. Hadir pada kesempatan itu umat Paroki Santo Paulus Wagom, perwakilan umat Stasi dan Para ketua Dewan Stasi se-Paroki Santo Paulus Wagom.

- Mgr. Hilarion Datus Lega bersama P. Hendrykus Elrico Ansow, Pr.
Pada kesempatan penuh rahmat itu, Bapak Uskup menumpangkan tangan di atas kepala 20 Prodiakon yang dilantik. Melalui penumpangan tangan Uskup ini para Prodiakon secara resmi menjadi para pembantu pastor paroki menjadi pelayan .
Tugas Prodiakon adalah membantu Pastor Paroki dalam pelayanan liturgi, antara lain : membagi komuni dalam Perayaan Ekaristi, mengantarkan komuni kepada orang sakit, memimpin doa dan ibadat Sabda, memimpin ibadat untuk orang yang meninggal serta pelayan khusus pemakaman.
Usai upacara pelantikan, para Prodiakon menerima Samir dari Mgr.Hilarion Datus Lega.
Prodiakon atau asisten imam atau asisten pastoral merupakan pelayan luar biasa (tak lazim) dalam pelayanan liturgi Gereja. Dasar pelayanan ini dilandaskan pada PUMR, (Pedoman Umum Misale Romawi) no. 109 dan Redemptionis Sacramentum no. 43.
Dalam teks tersebut dinyatakan bahwa, “Demi manfaat bagi umat setempat maupun seluruh Gereja Allah, maka dalam rangka perayaan Liturgi suci ada di antara kaum awam yang sesuai dengan tradisi, dipercayai pelayanan-pelayanan yang dilaksanakannya dengan tepat dan dengan cara yang patut dipuji. Sangat tepatlah jika ada lebih banyak orang yang membagi di antara mereka serta melaksanakan berbagai tugas atau bagian-bagian pelayanan”.
Menarik bahwa dari pelbagai sebutan pelayanan awam tersebut memiliki banyak makna seperti prodiakon (pro=untuk, ganti dan diakon= klerus), asisten imam (pembantu imam), asisten pastoral (pembantu petugas pastoral).
Dalam homilinya, Uskup Keuskupan Manokwari Sorong, Mgr.Hilarion Datus Lega mengatakan, “Di tengah gencarnya Covid-19, Paus Fransiskus menyerukan tentang Gereja Sinodal. Sinodalitas berasal dari dua kata yakni ‘Sin’ artinya bersama, ‘Odos’ artinya jalan. Jadi Sinodal itu artinya ‘berjalan bersama’. Kita ingat pada waktu itu Paus memberi tema ‘Bagi sebuah Gereja Sinodal: Persekutuan, Partisipasi, dan Misi'”.
Uskup sekali lagi menegaskan, “Tapi ada terjemahan yang lebih singkat dan gampang diingat umat yakni demi sebuah Gereja Sinodal kita menjadi sahabat, kita terlibat dan kita menjadi berkat”.
Pada kesempatan itu, Uskup Datus mengajak umat untuk hidup dalam pengharapan. Ia mengutip Surat Santo Paulus kepada Jemaat di Roma 5: 5 yang menegaskan “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”.
“Teks ini mau menegaskan bahwa harapan tidak mengecewakan karena Tuhan yang memelihara hidup memelihara kehidupan” kata Uskup Datus.
Uskup juga mengajak untuk memaknai Hari Ulang Tahun Paroki dengan ungkapan syukur sekaligus mengenang segala kerja keras, perjuangan dan nilai -nilai keperintisan dari Bapak-Bapak, Ibu-ibu yang 21 Tahun lalu mengupayakan kehadiran Paroki di tempat ini.
“Di tangan kita, Paroki ini mengalir dari tahun demi tahun. Perkembangan Paroki, lingkungan, stasi semakin maju karena gerak Sinodal” tegas Bapak Uskup.
Uskup sekali lagi menegaskan “Orang-orang yang saling menjadi sahabat akan terlibat dan menjadi berkat. Berkat itu tidak hanya pada orang-orang yang sama atau satu rumah, satu keyakinan tetapi bagi seluruh alam semesta. Belas kasihan Tuhan itu melampaui, merasuki segala-galanya dibawah kolong langit ini”.

Uskup berpesan agar momen Ulang Tahun Paroki menjadi moment istimewa untuk semakin memupuk rasa tanggung jawab terhadap Paroki.
“Pada kesempatan mensyukuri perjalanan 21 tahun Paroki ini, kita dengan keyakinan penuh, membangun kesadaran guna bertanggung jawab memajukan paroki yang kita cintai ini. Mulai dari keluarga-keluarga sebagai sel terkecil dalam kehidupan manusia, lingkungan, Stasi dan Paroki ini. Karena hanya dengan demikian mudah-mudahan…kita memperlihatkan keunggulan, martabat orang-orang yang tidak pernah meninggalkan pengharapan karena pengharapan tidak mengecewakan” tegas Bapak Uskup.
Ibu Agustina Rafra, salah seorang Prodiakon yang dilantik pada hari itu, berharap agar dapat melayani dengan sepenuh hati.
“Kami semua dalam janji tadi menyatakan siap menjalankan tugas. Semoga kami dapat melayani sesama, diberkati dan melayani dengan sepenuh hati. Kami tetap memohon doa restu dari Bapak Uskup dan Pastor Paroki” kata Agustina Rafra.
Sesudah perayaan Ekaristi acara dilanjutkan dengan acara ramah tamah. Acara diawali dengan mengumandangkan lagu mars Paroki Santo Paulus Wagom yang diciptakan Pastor Frangky Runtu, Pr. Lagu dibawakan oleh Gregorian Choir dan seluruh hadirin yang hadir.
Kemudian acara dilanjutkan dengan tiup Lilin, pemotongan kue dan Foto bersama para Ketua Dewan Stasi se-Paroki Santo Paulus Wagom, sekretaris DPP, Pastor Paroki dan Bapa Uskup Keuskupan Manokwari Sorong.
Kontributor: Marthina Fifin Da Lopez-Komsos Wilayah Fakfak
Editor: Komsos