KAIMANA, KOMSOSKMS.ORG – Suasana penuh sukacita dan haru menyelimuti umat Stasi St. Petrus Efara dan Stasi Bofuwer, Wilayah Pra Paroki Santa Marta Krooy, Kabupaten Kaimana, pada 30 November 2025, ketika Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, memimpin Pemberkatan Gereja kedua Stasi tersebut. Dua gereja baru tersebut menjadi simbol pertumbuhan iman umat di wilayah pedalaman Teluk Arguni Atas.

Perayaan pemberkatan dipimpin langsung oleh Uskup dan didampingi oleh RP. Fransiskus Xaferius Nenga, O.Carm, RD. Petrus Piterson. Bersama rombongan Uskup, tiga Suster CIJ dan tiga Suster INSC. Hadir pula Wakil Bupati Kaimana, Kepala Distrik Teluk Arguni Atas, perwakilan Kantor Kementerian Agama, serta perwakilan DPRK Kaimana. Kehadiran pemerintah daerah dan para tokoh Gereja mencerminkan dukungan besar bagi perkembangan iman umat di wilayah terpencil tersebut.

Apresiasi Uskup: “Umat di Pedalaman Telah Memberi Teladan”
Dalam homilinya, Mgr. Datus Lega menyampaikan pujian atas ketekunan dan semangat umat Efara dan Bofuwer dalam membangun rumah Tuhan dengan penuh cinta dan pengorbanan.
“Walaupun berada di wilayah terpencil, umat mampu membangun Gereja yang representatif dan sangat bagus,” ungkap Uskup.

Sebagai bentuk dukungan moral dan pastoral, beliau membuat sebuah janji istimewa yang langsung disambut tepuk tangan meriah umat:
“Saya akan merayakan Malam Natal 2027 di Efara dan Natal pagi di Bofuwer.”
Menanggapi Permintaan Umat: Kebutuhan Katekis dan Pastoran
Uskup juga menanggapi surat permohonan umat terkait kebutuhan tenaga katekis bagi Stasi Efara dan Bofuwer. Beliau berjanji akan berkoordinasi dengan Ketua STPK Santo Benediktus Sorong untuk mencari tenaga yang dapat diutus.

Namun Uskup tidak menampik tantangan yang ada.
“Saat ini cukup sulit mencari tenaga yang bersedia ditempatkan di wilayah terpencil,” ujarnya.
Untuk mendukung pelayanan pastoral yang lebih baik, Uskup meminta agar dibangun pastoran sederhana sebagai tempat tinggal pastor, petugas pastoral, maupun katekis yang kelak diutus.
Sambutan Pastor dan Pemerintah Daerah
RP. Fransiskus Xaferius Nenga, O.Carm, Pastor Pra Paroki Santa Marta Krooy, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembangunan kedua gereja.
“Terima kasih kepada semua yang membantu dengan cinta dan pengorbanan. Semua ini adalah karya bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kaimana, Isak Waryensi, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus menjadi mitra Gereja dalam pengembangan iman umat.
“Gereja adalah tempat memuliakan Tuhan. Dan Pemda hadir sebagai mitra untuk memperkuat kehidupan beragama masyarakat,” tegasnya
Perwakilan DPRK Kaimana, Fatamsa Furu, menambahkan harapannya, “Semoga gereja yang baru ini menjadi berkat bagi seluruh umat.”
Harapan Umat: Kehadiran Katekis
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Stasi Efara menyerahkan surat permohonan kepada Uskup untuk menghadirkan tenaga katekis yang dapat membina umat di Stasi Efara.

Stasi Santo Petrus Efara saat ini terdiri atas 7 kepala keluarga (sekitar 30 jiwa), sementara Stasi Santo Petrus Bofuwer memiliki 5 kepala keluarga. Meski kecil, kedua komunitas ini menunjukkan perkembangan iman yang kuat dan kebutuhan akan pendampingan pastoral yang lebih intensif.
Pemberkatan dua gereja di Efara dan Bofuwer menjadi tonggak sejarah bagi umat di pedalaman Kaimana. Dengan dukungan Gereja dan pemerintah, serta semangat umat yang tak pernah pudar, wilayah ini terus bertumbuh menjadi komunitas beriman yang hidup dan penuh harapan.





