Biro Nasional KKI Menggelar SOMA (School Of Missionary Animator) di Tim Pastoral Wilayah  Manokwari

15
Dirnas Biro National KKI, Rm. Alfons Widiwhiryawan SX, foto bersama dengan seluruh peserta SOMA TPW Manokwari

Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia (BNKKI) bersama Komisi Karya Kepausan Indonesia di Keuskupan Manokwari-Sorong mengadakan School of Missionary Animator (SOMA) di Tim Pastoral Wilayah Manokwari pada 16-17 November 2024.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Oriestom Manokwari itu dihadiri sekitar 100 peserta dari tujuh paroki di wilayah TPW Manokwari. Hadir juga, Pastor Krispianus Pandalewa, SVD, Dirdios KKI Keuskupan Manokwari-Sorong dan moderator KKI TPW Manokwari, P. Philipus Sedik, OSA. Sementara dari Tim BNKKI yang hadir untuk memberikan materi adalah Dirnas Rm. Alfonsus Widhiwiryawan SX,  Antonius Turmudi Hartono, Ersa Wagiu, dan Galih Wirahadi.  

Dirnas KKI, Rm. Alfons SX, Dirdios KKI Keuskupan Manokwari-Sorong, P. Krispin Pandalewa SVD, Ketua TPW Manokwari, RD. Yohanes Sunyata, Wakil Pemba Bapak Albinus Cobis, S.STP, P. Philipus Sedik, OSA dan tim pemateri

Kegiatan SOMA ini baru dihidupkan kembali setelah hampir 20an tahun tidak diselenggarakan. Sehingga kegiatan Ini merupakan jawaban akan kerinduan para pendamping misioner untuk mendapatkan bekal-bekal yang berharga dalam melakukan pendampingan terhadap anak dan remajai.

Kegiatan yang berlangsung dua hari itu diawali dengan penyambutan berupa tarian tradisional Papua yang dibawakan oleh anak-anak Sekami. Anak-anak Sekami seakan turut bersukacita dengan penyelenggaraan SOMA kali ini.

Para peserta SOMA cukup serius mengikuti kegiatan di Hotel Orieston, Manokwari

Pada hari pertama, Romo Alfons sebagai Dirnas KKI menyampaikan materi tentang Apa itu KKI dan Spiritualitas Pendampingan untuk memberikan dasar-dasar penting dalam mendampingi anak-anak misioner. Selanjutnya, Ersa Wagiu, Volunteer BNKKI, memberikan pelatihan tentang pengelolaan media sosial untuk mendukung kreativitas pendamping. Kegiatan hari itu diakhiri dengan Gerak Lagu yang dibawakan oleh Antonius Turmudi Hartono sebagai media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan

Pada hari kedua, materi yang disajikan berkaitan dengan kreativitas dalam pendampingan yang disampaikan oleh Galih Wirahadi. Materi ini hendak menjawab tantangan yang sering dihadapi para pendamping di lapangan seperti banyak anak-anak yang kurang aktif, banyaknya pendamping masih pemula dan belum mendapat pembekalan serta keterbatasan pengalaman. Para ibu rumah tangga, beberapa guru, dan beberapa anak muda belajar secara otodidak untuk membantu adik-adik mereka yang masih perlu pendampingan iman. 

Para peserta SOMA mendapat sertifikat School Of Missionary Animator

Dalam sesi ini, para pendamping diajak untuk kreatif menemukan metode pendampingan yang tepat melalui kreativitas persiapan bahkan, alat peraga, strategi pendampingan dan kolaborasi antar pendamping. Simulasi pendampingan anak menjadi pembelajaran nyata bagaimana teori yang diajarkan dapat diterapkan secara praktis. 

Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan tentang cara mempersiapkan bahan, menggunakan alat peraga, dan menerapkan strategi pendampingan yang efektif. Diakhir kegiatan pada hari kedua ini dipandu untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk diaplikasikan di masing-masing stasi, paroki, TPW Manokwari, dan Keuskupan Manokwari-Sorong. Sesi terakhir ini dipandu langsung oleh Dirdios KKI Keuskupan sebagai panduan strategis bagi pendamping dalam melanjutkan karya pelayanan mereka

Dirnas Biro National KKI, Rm. Alfons Widiwhiryawan SX bersama Dirdios Keuskupan Manokwari-Sorong, P. Krispin Pandalewa, SVD

Pastor Krispianus Pandalewa, SVD, Dirdios KKI Keuskupan Manokwari-Sorong, berharap, pelatihan ini dapat memperbarui semangat para pendamping sekaligus anak-anak yang mereka dampingi, sejalan dengan semangat utama Children Helping Children. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antara pembina untuk mewujudkan tujuan-tujuan dan program kerja di tingkat keuskupan maupun wilayah, sehingga karya evangelisasi dapat berjalan dengan baik. 

Harapan serupa juga ditegaskan kembali oleh moderator TPW Manokwari Pastor Philipus Sedik OSA, bahwa setelah pengalaman yang baru dan disegarkan dengan berbagai macam bekal mereka bisa lebih setia dalam pelayanan di stasi maupun Paroki Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mendukung pengembangan misi pastoral di wilayah TPW Manokwari. (FK)