Renungan Harian, Selasa, 18 Februari 2025
Bacaan I: Kej 6:5-8;7:1-5.10
Mazmur Tanggapan: Mzm 29:1a.2.3ac-4.3b.9b-10
Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23
Bacaan Injil: Mrk 8:14-21
Orang Farisi selalu digambarkan sebagai orang yang munafik. Mereka menampilkan diri sebagai orang yang nampaknya saleh dan suci, namun sesungguhnya hati dan jiwanya penuh dengan kefasikan. Iri hati, cemburu, serakah, ingin selalu mendapat penghormatan bahkan berupaya untuk menyingkirkan orang yang dianggap menyainginya, tumbuh subur di hati orang Farisi.
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengingatkan para murid-Nya untuk berhati-hati terhadap ragi orang Farisi dan Herodes. “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” (Mrk 8:15). Namun penyataan Yesus ini ditangkap keliru oleh para murid-Nya. Untuk itu Dia menegur dengan keras dan tegas, “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?” (Mrk 8:17).
Sesungguhnya, yang dimaksudkan dengan ragi orang Farisi dan Herodes adalah sifat-sifat dan perilaku buruk mereka. Ragi dari Farisi adalah kepura-puraan (hyprocris). Mereka secara berlebihan memperhatikan hal- hal lahiriah dalam agama tetapi mengabaikan hal- hal rohani yang mendasar yang lebih penting. Ragi Herodes adalah semangat keduniawian, yang dikuasai dengan kesenangan dan ambisi politik.
Marilah kita selalu waspada terhadap benih-benih jahat yang dapat menghancurkan hidup kita. Kita mesti waspada terhadap ragi orang Farisi dan Herodes.
Jangan biarkan kemunafikan menguasai hidup kita. Jangan biarkan diri kita terjebak dan terjerat oleh hal-hal duniawi belaka.
Jika kita tidak segera menghancurkannya maka diri kitalah yang akan segera hancur.
Selamat pagi, Tuhan memberkati dan Ave Maria!