Penulis: Fr. Anselmus Faan
Pengantar
Paus Fransiskus merupakan tokoh pemimpin tertinggi Gereja Katolik di Dunia. Dia juga adalah Uskup Roma sekaligus pemimpin Negara Vatikan. Dalam hierarki pemimpin Gereja Katolik, Paus adalah pemimpin gereja yang menggantikan posisi Santo Petrus Rasul. Sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Dunia, tentunya jarang mengunjungi umat setiap negara setiap tahun, setiap bulan, setiap minggu, apalagi setiap hari. Sebab itu, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan pengalaman yang berharga dan sukacita bagi umat Katolik di Indonesia.
Pengalaman berharga dan sukacita itu dialami oleh 27 Umat Katolik Asli Papua dan 3 umat Katolik bukan asli Papua utusan Keuskupan Manokwari-Sorong yang mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di Jakarta. Dengan perincian yang terdiri dari 3 orang dari Fakfak, 1 orang dari Manokwari, 1 orang dari Tofoi, 1 orang dari Senopi, 2 orang dari Teminabuan Sorong Selatan, 1 orang dari Fef, 18 orang yang sudah ada di Jakarta. Yang ikut bersama dalam tim itu juga adalah Fr. Anselmus Faan, Pastor Lewi Ibori, OSA dan termasuk Mgr. Hilarion Datus Lega sendiri sebagai pemimpin tertinggi Gereja Partikular Keuskupan Manokwari-Sorong. Jadi, total 30 orang dari KMS yang mengikuti misa bersama Paus di Jakarta. Rombongan yang berangkat dengan Mgr. H. D Lega pada tanggal 3 terbang dengan pesawat dari Bandara Domine Eduard Osok menuju Bandara Internasional Seokarno Hata Jakarta. Menginap di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta Pusat.
Sosok Paus Fransiskus
Saya tidak bermaksud menjelaskan biografi dan seluruh hal baik lainnya yang ada dalam diri Paus Fransiskus. Tetapi fokus pada beberapa hal yang tanpak dalam diri Paus Fransiskus ketika berkunjung ke Indonesia dan memimpin misa kudus di Stadion Glora Bung Karno Jakarta pada tanggal 05 Septermber 2024. Sosok pemimpin tertinggi Katolik itu merupakan sosok yang rendah hati dan ramah dengan siapa pun yang dijumpainya. Dia sosok yang sederhana, ramah dan solider dengan umat. Menurut Mgr. H. D. Lega bahwa kesederhaan Paus Fransiskus itu nampak ketika di Jakarta naik mobil inova dan tidur di tempat yang sederhana. Selain itu. jam tangan paus harga Rp. 200.000,00 dan sepatu sederhana yang terlihat dari luar sudah lama dipakai. Kepribadian paus itu sesuai dengan tema kunjungannya ke Indonesia, Iman, Persaudaraan dan Belarasa. Belarasa dengan orang miskin.
Kunjungan Paus Fransiskus dengan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo di Istana Presiden Jakarta Pusat pada tanggal 04 September 2024. Dalam perjumpaan itu, paus Fransiskus menulis di piagam kunjungan paus di Indonesia dalam Bahasa Inggris. “Immersed in the beauty of this land, a place of encounter and dialogue between cultures and religions, I wish the Indonesian people growth in faith, fraternity, and compassion. God Bless Indonesia!” yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesianya adalah “Tenggelam dalam keindahan negeri ini, tempat perjumpaan dan dialog antar budaya dan agama, saya berharap masyarakat Indonesia tumbuh dalam keimanan, persaudaraan, dan kasih sayang. Tuhan memberkati Indonesia!” Paus Fransiskus sangat kagum dengan keindahan negeri Indonesia. Ia berpesan kepada umat seluruh Indonesia agar hidup dalam iman, persaudaraan dan kasih sayang. Umat seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke diajak oleh Paus untuk hidup mendekatkan diri dengan Tuhan melalui misa dan doa pribadi.
Paus Fransiskus berjumpa dan berdialog dengan kaum Muda Scholas di Katedral Jakarta pada tanggal 04 September 2024 tepat pada sore hari. Perjumpaan itu sangat menyadarkan kaum muda tentang pentingnya hidup toleransi beragama, budaya dan meningkatkan mutu pendidikan yang baik di Indonesia. Selain itu, Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Istiqlal Jakarta pada pagi hari tanggal 05 September 2024. Di Masjid Istiqal ada torowongan yang menghubungkan Masjid dengan Gereja Katedral Jakarta. Ustad menjelaskan kepada paus Fransiskus bahwa dalam torowongan yang menghubungkan Masjid Istiqal dengan Katedral Jakarta itu ada banyak simbol yang melambangkan toleransi beragama. Paus berkata bahwa saya berdoa kepada Allah, Sang Pencipa Segala Sesuatu agar Ia memberkati semua mereka yang melewati torowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan dan persaudaraan.
Umat Utusan KMS Sukacita Dalam Misa Kudus Bersama Paus Fransiskus
Paus Fransiskus menyapa umat di Stadion Madya. Di stadion Madya Paus Fransiskus berjuma dengan anak-anak dan sebagian umat orang tua yang tidak mengikuti misa di stadion Bung Karno. Dalam kunjungan itu Paus memberkati anak-anak dan umat. Umat sangat merasa bahagia melihat secara langsung Paus Fransiskus secara dekat. Pengalaman itu sebeluma tidak terjadi dalam kehidupan mereka. Baru kali ini mereka berjumpa secara langsung. Pengalaman perjumpaan itu membuat mereka merasa terharu dan menangis. Pemimpin Katolik nomor Satu Dunia itu mempersembahkan Misa Kudus di Stadion Glora Bung Karno Jakarta pada sore hari tanggal 05 September 2024. Paus memasuki Gerbang Bung Karno, umat katolik utusan keuskupan seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke ,khususnya umat Keuskupan Manokwari-Sorong merasa sangat sukacita.
Sukacita itu nampak melalui nyanyian sorak-sorai sambil melambaikan bendara merah putih dan bendara Vatikan. Seluruh umat menyanyi dengan menyabut “Papa Fransisco….Papa Fransisco…Papa Fransisco.” Sebagian umat yang mengungkapkan kebahagiaan melalui guguran air mata, melompat di tempat, melambaikan tangan, melambaikan mahkota hiasan kepala dan ungkapan kebahagiaan lainnya yang tak bisa disebutkan satu demi satu. Paus memasuki stadion Bung Karno dan mengeliling dengan mobil yang dikawal khusus sambil memberkati seluruh 80.0000 umat yang hadir, termasuk umat utusan KMS yang berjumlah 28 orang.
Paus setelah mengelilingi Stadion Bung Karno, kemudian menuju ke tempat yang sudah disediakan untuk mempersembahkan Perayaan Ekaristi Kudus. Saat misa, beberapa uskup, imam yang menjadi konselebran bersama paus. Misa itu dimulai dengan lagu pembukaan. Dilanjutkan dengan Paus Fransiskus membuka misa dengan tanda kemenangan Tuhan, salam pembuka, pengantar, pernyataan tobat dan doa pembuka. Setelah itu paus melanjutkan dengan membawakan homilinya yang kurang lebih tentang hidup dalam persaudaraan, belarasa, iman dan cinta kasih. Semua itu dikonkretkan dalam kehidupan umat beriman di Indonesia. Dilanjutkan dengan pernyataan iman, doa penutup dan berkat penutup. Mgr. Kardinal Ignasius Suharyo yang mendampingi langsung paus. Dia memimpin doa umat dan Doa Syukur Agung. Para pastor yang sudah ditugaskan oleh panitia yang membagi komuni kudus kepada seluruh umat yang hadir dalam misa kudus itu.
Penutup
Umat utusan KMS sangat merasa bahagia mengikuti misa bersama Paus. Sukacita itu selalu dikenang dalam kehidupan dan berusaha untuk menerapkan pesan-pesan paus dalam kehidupan. Berusaha untuk hidup dalam iman, belarasa dan persaudaraan dengan sesama manusia yang dijumpai dalam kehidupan di Papua. Berusaha untuk menjadi pribadi yang menghargai perbedaan demi menjaga nilai kemanusiaan yang bermartabat di seluruh pelosok Keuskupan Manokwari-Sorong. Umat KMS yang mengikuti misa kudus bersama paus itu merupakan hasil kebijakasanaan dari Mgr. H. D. Lega yang memprioritaskan umat asli Papua. Selain bapak uskup, kebijaksanaan juga dalam diri Pastor Jery Rumlus, Pr sebagai ketua tim dan seluruh pastor paroki serta seluruh umat di KMS. Semua kebijaksanaan itu diberkati oleh Allah. Umat utusan KMS yang mengikuti misa bersama paus berada di Jakarta selama tanggal 3-5 September. Ada yang sampai tanggal 6 dan 10 September 2024 kembali ke KMS.