SORONG, KOMSOSKMS.ORG – Sedikitnya 74 krismawan-krismawati menerima sakramen krisma di Gereja Santo Petrus Remu-Sorong. perayaan penerimaan sakramen krisma ini dipimpin langsung oleh Mgr. Hilarion Datus Lega, Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong, Minggu (1/10/2023) Pkl. 17.00 WIT.
Sakramen Krisma, yang juga dikenal sebagai sakramen pengurapan, adalah salah satu dari ketujuh sakramen dalam gereja Katolik. Orang yang menerima krisma harus sudah dibaptis, sudah menerima komuni pertama dan sakramen tobat pertama.
Untuk penerimaan, dianjurkan untuk melalui tahap-tahap persiapan yang baik sebab sakramen ini merupakan sakramen kedewasaan kristiani, di mana orang menjadi anggota gereja yang turut bertanggungjawab mengembangkan gereja, seperti menerima tugas-tugas pelayanan dalam gereja.
Pelayan sakramen krisma yang biasa adalah Uskup, yang merupakan gembala utama, pelayan pengudusan yang utama dan pengajar iman yang utama. Imam adalah wakil uskup dalam melaksanakan tugas-tugas pengajaran, pengudusan dan penggembalaan umat di paroki-paroki.
Pada tahun ini (2023), krismawan-krismawati gereja paroki St. Petrus Remu-Sorong, yang telah dipersiapkan dengan baik, mendapat anugerah sakramen krisma yang diberikan oleh Mgr. Hilarion Datus Lega. Dalam perayaan ini, Mgr. Hilarion didampingi oleh Pastor Paroki St. Petrus Remu, Pater Anton Manehat, SVD, dan pastor rekan, Pater Deni, SVD. Tidak sedikit juga umat yang turut hadir memeriahkan perayaan berahmat ini.
Sudah pasti kesempatan ini adalah kesempatan berahmat bagi krismawan-krismawati gereja Paroki St. Petrus Remu, karena melalui sakramen krisma ini mereka diikat secara lebih kuat dan sempurna dengan gereja serta diperkaya dengan daya kekuatan Roh kudus.
Di pihak lain karena krisma merupakan puncak dari pendidikan keagamaan dari seorang awam, maka mereka telah menjalankan persiapan secara matang dalam proses yang telah dilewati, hal ini bertujuan agar mereka mampu memahami imannya, menghidupi imannya, mewartakan imannya, serta membela dan mempertahankan imannya itu.
Maka besar harapan gereja agar para krismawan-krismawati ini, setelah mendapatkan anugerah penerimaan sakramen krisma, mereka mampu bersaksi tentang imannya dan bertanggungjawab dalam kehidupan menggereja serta benar-benar menjadi laskar Kristus. (Debiana) & (Editor; Mechu)