Misa Penutup Konvenda VII dan Pergantian Badan Pengurus, Badan Pelayanan Persekutuan Doa Karismatik di Tingkat Daerah

325
Foto Dokumentasi

SORONG, KOMSOSKMS.ORG – Misa Penutup Konvenda VII Pembaharuan Karismatik Katolik Badan Pelayanan Provinsi Gerejawi Merauke diadakan di Gereja Katedral Sorong Minggu (17/09/2023). Misa yang dipimpin oleh Uskup Agats Mgr. Aloysius Murwito, OFM didampingi oleh Uskup Agung Merauke Mgr. Petrus C. Mandagi, MSC dan sejumlah imam dan umat beriman dari kelompok karismatik ini, benar-benar memberi gambaran yang jelas tentang persekutuan dan persaudaraan umat beriman.

Pada kesempatan perayaan berahmat ini, Mgr. Aloysius Murwito selaku selebran utama menyuguhkan homili yang amat luarbiasa di mana Bapa Uskup Aloysius menegaskan pentingnya memberi maaf dan mengampuni sesama yang pernah melukai hati kita, ini adalah ajaran Tuhan sendiri untuk kita hayati dalam keseharian. Lebih jelas pegiat Komsos KMS menukil kembali homilinya demikian:

Persekutuan Doa tingkat Daerah Papua yang terkasih, Persekutuan kita sebagai orang-orang Kristen pada umumnya dan kita khususnya, persekutuan doa karismatik akan semakin berdaya apabila kita mengindahkan dan berusaha melaksanakan apa yang menjadi pesan Tuhan Yesus pada sore hari ini yaitu berilah pengampunan sebagai sebuah ciri yang khas murid-murid Yesus

Melalui persekutuan, kita harus menjadi jelas bahwa setiap anggota persekutuan mempunyai kebesaran hati untuk memaafkan dan mengampuni saudara/i-nya yang bersalah pada kita. Memaafkan, mengampuni itu merupakan pesan yang amat penting dan sungguh menjadi daya kekuatan komunikasi kita persekutuan kita. Orang akan menjadi semakin terbuka pada kehadiran kita, mengakui keberadaan kita, mengagumi dalam artian yang positif akan kehadiran dan kesaksian hidup kita apabila di antara kita sendiri satu sama lain, saling memaafkan dan mengampuni.

Ini pesan pokok dari Tuhan Yesus melalui sabda Tuhan pada sore hari ini. Sampai berapa kali Tuhan kami harus memaafkan dan mengampuni? tak terbatas sabda Tuhan bahkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali dan ini menjadi sebuah tantangan bagi kita masing-maing bagaimana kita tidak menyimpan rasa dendam terhadap setiap saudara dan saudari kita yang pernah melukai hati kita bagaimana kita tidak mengingat-ingat masa lampau dalam relasi kita dengan sesama tetapi kita mempunyai kebesaran hati untuk melupakan dan tidak mengingat-ingat kesalahan mereka kepada kita.

Ini menjadi sebuah tantangan karena memang mengalahkan diri sendiri adalah sesuatu yang tidak gampang keberanian untuk benar-banr menerima saudara/i kita seolah-olah mereka ini tidak melukai hati kita, kembali memulihkan hubungan kita dengan mereka yang pernah membuat kita sakit hati dan apabila itu dilakukan dan kita bisa melakukannya, kita menjadi sebuah komunitas yang memiliki kekuatan dan daya-daya ilahi yang kuat yang membuat orang lain tertarik kepada kita bukan karena ada jasa-jasa atau ada yang patut dibanggakan secara lahir tetapi memang relasi ini adalah relasi yang betul-betul anggotanya saling mencintai dan saling memaafkan

Dari pengalaman-pengalaman yang nyata perjalanan kita membangun sebuah komunitas termasuk komunitas persekutuan doa karismatik, di situ kita bisa menemukan ada kekurangan dan kelemahan dalam membangun hidup persekutuan bersama ini, membuat kelompok ini tidak kompak membuat kelompok ini tidak bersatu muncul dalam pembicaraan-pembicaraan yang sifatnya menyalahkan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada orang lain, menimbulkan sakit hati yang membuat kita tidak semangat lagi untuk bergabung dalam persekutuan tidak hadir dalam persekutuan. Berikutnya lagi untuk mengungkapkan rasa kejengkelan dan kedongkolan kita terhadap sesama yang menyakiti hati kita sehingga kelihatan bahwa kelompok ini menjadi goyah dalam persekutuan tidak kompak tidak bersatu yang terjadi adalah pembicaraan yang tidak baik tentang Si A, Si B dan ini pasti mempunyai pengaruh yang kurang baik dalam mewujudkan sebuah persekutuan doa persekutuan orang-orang yang beriman yang percaya kepada Yesus

Dan dalam kutipan sabdaNya Tuhan Yesus mengajak kita dan menegaskan kepada kita supaya kita saling memaafkan. Kekuatan kelompok ini persekutuan ini terletak pada sejauhmana setiap saudara tidak mengingat-ingat kesalahan saudara/i kita yang lain. Berat karena ini termasuk mengalahkan diri kita sendiri yang disakiti mengalahkan kecendrungan kita untuk membalas dendam tetapi bagaimanapun juga harus saling memaafkan.

Tuhan telah mengampuni dosa kita dan pada gilirannya kita juga harus memaafkan dan mengampuni apa yg dilakukan oleh saudara/i kita kalau itu ditekuni dan diusahakan maka buah-buahnya adalah buah-buah yang bisa dinikmati bersama buah-buahnya adalah persaudaraan buah-buahnya adalah kesatuan.

Dunia yang kita tinggal menjadi berantakan karena satu dua kelakuan orang, menjadi dunia yang diperbaharui dan dipulihkan kembali dan ini menarik di tengah-tengah dunia sekitar, melaui peristiwa-peristiwa sederhana maupun peristiwa-peristiwa yang besar sering ditandai dengan konflik ditandai dengan perseteruan yang satu tidak senang dengan yang lain, kelompok-kelompok menjadi kelompok yang retak dalam hal kesatuan.

Dan menyaksikan hidup kita bersama yang selalu kompak sehati, sepikir, sejiwa, di situ selalu ada kasih dan pengampunan mereka akan berpaling kepada kita. Menjadi sebuah kelompok yang dipercayai, kalau umat di sekitar kita masih mempertanyakan mengenai keberadaan kita maka pengampunan ini memainkan peranan penting dalam menguatkan kepercayaan orang terhadap persekutuan yang kita bangun inilah saudara-saudari yang patut kita garis bawahi di dalam hidup kita.

Pertemuan-Pertemuan Konvenda ataupun kelompok yang lebih kecil barangkali di tingkat Keuskupan mesti selalu mengingat bahwa pentingnya aspek ini supaya ini kita baharui bahwa kita ini memang adalah orang-orang yang berdosa tetapi orang berdosa yang mau bertobat terus-menerus kita perbaharui dari hari ke hari dan menjadi nyata terungkap dalam kehidupan bersama.

mengenai atribut-atribut itu yang nomor dua, walaupun demikian kita tetap usahakan. Tetapi mengenai hal-hal rohani yang menyangkut relasi batin kita bersama dengan yang lain mesti harus nampak bahwa setiap orang berkehendak baik dan mau merangkul setiap saudara termasuk mereka yang mau menyakiti hati kita dan kalau ada perhimpunan di situ ada kekuatan dasyat dalam diri kita, kita menjadi kelompok yang patut dipercayai. Inilah yang sesuai dengan apa yang difirmankan Tuhan bagi para pengikutnya.

Pada hari ini juga kita akan saksikan pelantikan badan pengurus yang baru, Badan Pelayanan Persekutuan Doa Karismatik di tingkat daerah, kita mengucapkan terimakasih diberi pengurus yang lama yang telah menemani kita memfasilitasi segala kegiatan kita. Kemungkinan kelompok ini tetap hadir, eksis dan tetap bisa membangun sebagai kelompok hingga sekarang ini dan kita terimakasih pula diberi kelompok pada pengurus yang baru kita berdoa kepada Tuhan dengan penuh iman mohon berkat dari Tuhan untuk badan pengurus yang baru ini semoga menjadi badan pengurus yang diberikan kemampuan-kemampuan dari Tuhan untuk memenuhi segala kebutuhan kita untuk memfasilitasi perjalanan kita bersama menjadi seorang yang bisa dengan setia selalu bersyukur dan berterimakasih dalam madah-madah pujian kita selalu menyerahkan segala harapan kepada Tuhan. (MS)