Perayaan Syukur 20 Tahun Mgr. Hilarion D. Lega Menjadi Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong dan Mengenang 100 Hari Kepergian Pater Fransiskus Yerkohok, Pr.

355
Foto Usai Perayaan Syukur 20 Tahun Mgr. Hilarion D. Lega Menjadi Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong dan Mengenang 100 Hari Kepergian Pater Fransiskus Yerkohok, Pr.

SORONG, KOMSOSKMS.ORG – Dalam rangka mensyukuri ulang tahun tahbisan Uskup Keuskupan Manokwari-Sorong yang ke- 20 dan 100 hari kepergian dari P. Fransiskus Yerkohok, Pr Maka diadakanlah perayaan misa bersama para imam, umat, dan juga para peserta karismatik yang hadir dari berbagai keuskupan di tanah Papua. Perayaan berahmat ini berlangsung di gereja Katedral Sorong Kamis, (09/2023).

Perlu diketahui bahwa terselenggaranya perayaan berahmat ini, oleh karena kemurahan Tuhan di mana melalui inisiatif dari gereja Tim Pastoral Wilayah (TPW) Sorong yang diketuai oleh Pastor Izaak Bame, perayaan berahamat ini terselenggara dengan penuh sukacita. Oleh karena itulah Bapa Uskup Berterimakasih kepada Ketua Tim Pastoral Wilayah Sorong P. Izaak Bame, bersama rekan-rekannya.

Dalam homilinya Mgr. Hilarion Datus Lega. Sepintas mengisahkan kembali sejarah awal di mana Beliau ditahbiskan menjadi Uskup, 20 tahun yang lalu, di Gereja Katedral Sorong. Beliau berkisah bahwa pada waktu itu ada 20 Uskup yang hadir tambah Duta Vatikan 21, tambah Uskup tertabis 22, ini tentunya jumlah yang amat luarbiasa. Selanjutnya Mgr. Datus mengungkapkan kisah hidupnya yang mana sebagai Uskup baru yang hampir tidak ada pengetahuan mengenai Keuskupan Manokwari-Sorong pada saat itu, beliau harus mengambil langkah-langkah cepat. Di mana pada waktu itu ada 16 Paroki, dan beliau berhasil mengunjungi 13 Paroki, dalam rangka memberi laporan dari gambaran nyata kepada rapat tahunan KWI pada bulan Nopember tahun 2003. Mgr. Datus amat berterimakasih kepada tokoh-tokoh besar yang mendukungnya pada masa-masa awal sebagai gembala di wilayah KMS.

Beliau juga bersyukur dengan motto tahbisannya (Dimuliakanlah Nama-Mu, Mzm. 113:1). Sejak dari hari pertama Mgr. Datus berusaha agar cita-cita pemuliaan Tuhan dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Terutama dari kunjungan-kunjungan umat. Mgr. Datus Belajar banyak, terutama dari orang asli Papua, dan rasanya setelah 20 tahun belum cukup pembelajaraan itu, sehingga pada syukuran 20 tahun episkopatnya beliau jauh hari merencanakan dan sudah terlaksana perayaan itu berlangsung di Ayawasi 29 Juni 2023 yang ditandai dengan kehadiran Duta Besar Vatikan untuk republik Indonesia dan pemberkatan gereja baru Paroki Sto. Yosep Ayawasi.

Mengapa 29 Juni? Karena itulah beliau menjadi Uskup dengan keadaan yang namanya ‘Nunc et pro tunc’ artinya pada saat kamu diumumkan menjadi Uskup, kamu sudah Uskup meskipun belum ditahbiskan. Karena itulah Mgr. Datus lebih memilih mensyukuri rahmat menjadi Uskup pada tanggal 29 Juni.

Lebih lanjut lagi Bapa Uskup mengutarakan bahwa perayaan ini bukan kebetulan bertepatan dengan bulan Kitab Suci Nasional, adalah amat penting untuk menyadari kembali pentingnya Alkitab dalam kehidupan kita. Gereja Katolik Indonesia memberi kita kesempatan selama satu bulan untuk mendalami Alkitab. Paling tidak membaca kitab suci itu penting.

Kerena dengan membaca Alkitab akhirnya kita mengerti bahwa Alkitab adalah buku iman. Buku yang memperlihatkan dengan amat jelas pemuliaan manusia. Kalau kita memperhatikan Kitab Suci Perjanjian Baru, kitab itu dibuka dengan berita Imanuel (Tuhan menyertai umatNya) dan ditutup pada ayat terakhir dari Kitab Wahyu dengan Maranatha (datanglah ya Tuhan datanglah).

Kalau berita yang pertama informasi Imanuel maka pernyataan undangan yang kedua Maranata, sama maknanya. Kalau Tuhan menyertai kita, kalau Tuhan kita undang untuk selalu hadir bersama kita bukankah itu untuk kemuliaan hidup kita?

Selain itu hari ini juga, kita mengenang dalam doa, keselamatan abadi Pater Fransiskus Yerkohok yang 100 hari yang lalu meninggal. Pelayanan seorang imam bukan hanya merefleksikan tetapi sungguh-sungguh mewujudnyatakan apa yang kita namakan tadi pemuliaan manusia, harkat Pemuliaan itu ditinggikan hingga hidup adalah persembahan abadi bagi pemuliaan itu. Semoga Pater Frans beristrahat dalam keabadian bersama Bapa di Surga.

Itulah gambaran umum kutipan homili Bapa Uskup Keuskupan Manokwari Sorong dalam perayaaan Syukur atas rahmat tahbisan Uskupnya yang ke-20 tahun dan mengenang 100 hari meninggalnya Pater Fransiskus Yerkohok. (MS)