Renungan Harian: “Mempersiapkan Hati yang Baru untuk Tuhan yang Datang”

44

Renungan Harian – Minggu Adven II
7 Desember 2025
Bacaan I :Yes 11:1-10
Bacaan II : Rm 15:4-9
Bacaan Injil :  Mat 3:1-12

“Mempersiapkan Hati yang Baru untuk Tuhan yang Datang”

Hari ini Gereja memasuki Minggu Adven kedua, suatu masa yang secara khusus mengajak kita mempersiapkan diri menyongsong kedatangan Tuhan: bukan hanya mengenangkan kelahiran-Nya, tetapi juga menantikan kedatangan-Nya yang kedua dan membiarkan Ia masuk lebih dalam ke hidup kita hari ini.

Bacaan Injil menampilkan sosok Yohanes Pembaptis, sang nabi terakhir Perjanjian Lama sekaligus pewarta pertama dalam karya keselamatan Kristus. Ia tampil di padang gurun Yudea—bukan di istana, bukan di pusat kekuasaan, tetapi di tempat sunyi—sebagai tanda bahwa pertobatan dimulai dari hati yang hening dan rela dibentuk kembali.

Seruan yang Menggetarkan: “Bertobatlah!” Dengan suara lantang ia berseru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!” (Mat 3:2).

Seruan ini bukan hanya bagi mereka yang hidup pada masa Kaisar Tiberius, Pontius Pilatus, Herodes, Hanas dan Kayafas. Seruan ini juga untuk kita hari ini. Pertobatan berarti berbalik arah, menata ulang hati, dan kembali ke jalan Allah. Ini berarti membuka ruang dalam hati untuk Tuhan yang datang sebagai terang dan pembaharuan.

Nabi Yesaya (Yes 11:1-10) menggambarkan Mesias sebagai tunas yang tumbuh dari tunggul Isai—sebuah tanda bahwa Allah mampu menghidupkan kembali sesuatu yang sudah tampak mati. Dalam diri-Nya ada roh kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengetahuan, dan takut akan Tuhan. Dialah Raja Damai yang akan membawa keadilan dan pemulihan bagi seluruh umat.

St. Paulus dalam bacaan kedua (Rm 15:4-9) mengingatkan bahwa Sabda Allah diberikan agar kita memiliki pengharapan. Adven adalah masa untuk membangkitkan kembali pengharapan yang mungkin lemah karena beban hidup, luka masa lalu, atau kelemahan diri.

Pertobatan bukan sekadar ide atau niat. Pertobatan selalu menuntut tindakan nyata: Datang kepada Tuhan dalam Sakramen Pengakuan Dosa, membiarkan Dia membersihkan dan menyembuhkan.

Membaharui sikap, meninggalkan kebiasaan lama yang merusak diri dan sesama. Membangun relasi yang damai, tidak saling mencederai, tidak memupuk kebencian. Bertekun dalam doa, firman, dan perbuatan kasih sebagai wujud kesetiaan kita.

Tuhan tidak ingin kita sempurna seketika. Ia ingin kita membuka pintu hati sedikit demi sedikit, memberi ruang bagi Roh Kudus untuk bekerja.

Minggu Adven kedua ini mengajak kita menyambut Tuhan bukan hanya dengan lilin dan dekorasi, tetapi dengan hati yang bertobat dan diperbaharui. Biarlah seruan Yohanes menggema kuat dalam diri kita dan mengantar kita pada sukacita penyelamatan yang dibawa Kristus.

Semoga Roh Kudus menuntun langkah kita, menjernihkan hati kita, dan meneguhkan kita dalam perjalanan pertobatan ini.

Tuhan memberkati. Ave Maria.