
SORONG, KOMSOSKMS.ORG – Uskup Keuskupan Manokwari–Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, menyampaikan sambutan dalam pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) I Provinsi Papua Barat Daya, yang dilaksanakan pada 7–9 November 2025 di Gereja Kristus Raja, Katedral, Sorong. Sambutan tersebut dibacakan oleh Pastor Emanuel Tenau, Pr. mewakili Uskup. Uskup saat ini sedang mengikuti Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) di Jakarta.

Hadir dalam acara pembukaan antara lain Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, S.Sos, Bupati Maybrat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, serta para peserta Pesparani dari lima kabupaten dan satu kota di wilayah Provinsi Papua Barat Daya.
Dalam sambutannya, Uskup Datus Lega menegaskan bahwa Pesparani adalah peristiwa iman dan persaudaraan, bukan semata ajang perlombaan untuk mencari juara.
“Di sini itu hanya kita bersaudara. Bukan semua mau menjuara. Kalau mau juara, kuncinya latihan dan menyiapkan diri. Juara tidak ditentukan oleh juri atau orang lain, tetapi oleh kesungguhan kita sendiri,” pesan Mgr. Datus.

Lebih lanjut, Uskup mengingatkan bahwa kegiatan Pesparani merupakan sarana untuk menghidupkan kembali keindahan nyanyian liturgis Gereja. Ia mengutip perkataan Santo Agustinus, “Qui bene cantat, bis orat” — Siapa yang menyanyi dengan baik, dia berdoa dua kali.
“Setiap mazmur, setiap harmoni suara, dan setiap nada yang keluar dari hati hendaknya menjadi doa yang murni bagi Tuhan, bukan sekadar keindahan teknis belaka,” ungkapnya.

Uskup juga mengajak seluruh peserta—mulai dari pemasmur, dirigen, organis, paduan suara, peserta CCA, penutur Kitab Suci, hingga panitia dan pendukung—untuk menyadari bahwa talenta musik dan seni suara adalah anugerah Allah yang perlu dirawat, dilatih, dan dipersembahkan kembali untuk kemuliaan Tuhan serta pembangunan Gereja di Tanah Papua.
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Darue menyampaikan kabar gembira bahwa Kota Sorong akan menjadi tuan rumah Pertemuan Orang Muda Katolik (OMK) se-Indonesia atau Indonesian Youth Day (IYD) tahun 2027. Ia memohon dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya serta seluruh pemerintah kabupaten dan kota.
“Tahun itu seluruh anak muda Katolik dari seluruh Indonesia akan datang ke Kota Sorong, dan Katedral ini menjadi salah satu tempat kegiatan. Sekali lagi, Bapak Gubernur, jangan bosan datang ke sini. Kita tetap baku rindu selalu,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Uskup berharap Pesparani pertama ini dapat memperkuat jejaring persaudaraan lintas wilayah dan mempererat komunikasi antarparoki serta tim pastoral di seluruh Keuskupan Manokwari–Sorong terutama yang ada di Provinsi Papua Barat Daya.
“Semoga kegiatan ini menjadi tanda nyata bahwa Gereja Katolik hadir untuk membangun perdamaian, dialog, dan solidaritas di tengah masyarakat Papua Barat Daya ini,” tutupnya.
Uskup menyerahkan seluruh rangkaian kegiatan Pesparani I Papua Barat Daya ke dalam penyelenggaraan Allah, agar Ia sendiri yang menuntun, menyertai, dan menyempurnakan segala karya yang telah dimulai.




