Renungan Harian: “Kesempurnaan dalam Kerendahan Hati”

179

Renungan Harian 04 November 2025
Peringatan Wajib Santo Carolus Boromeus
Bacaan I: Rom 12:5-16a
Bacaan Injil: Luk 14:15-24

“Kesempurnaan dalam Kerendahan Hati”

Hari ini Gereja memperingati Santo Carolus Boromeus, seorang uskup dan reformator besar yang hidup pada abad ke-16. Ia dikenal sebagai pelayan Gereja yang penuh disiplin, kerendahan hati, dan semangat pelayanan kepada umat, terutama yang miskin dan terpinggirkan. Kisah hidupnya menjadi teladan betapa kerendahan hati adalah jalan untuk menghayati kasih Kristus secara konkret dalam kehidupan.

Dalam bacaan dari Injil Lukas, Yesus menceritakan perumpamaan tentang undangan perjamuan. Banyak orang yang diundang, namun menolak undangan itu dengan berbagai alasan. Mereka terlalu sibuk dengan urusan duniawi dan tidak menghargai undangan Sang Tuan. Undangan itu akhirnya diberikan kepada mereka yang miskin, cacat, dan terpinggirkan—orang-orang yang dianggap kecil dan tidak layak oleh masyarakat.

Perumpamaan ini mengajak kita untuk bercermin. Bukankah sering kali kita juga berlaku seperti para undangan yang sibuk dengan urusan duniawi, mengabaikan undangan Tuhan untuk hidup dalam pertobatan, doa, dan pelayanan? Kita merasa cukup dengan kemampuan dan pencapaian diri, seolah semuanya ada dalam kendali kita. Kesombongan rohani merayap masuk ketika kita merasa sudah “baik”, “benar”, atau bahkan “lebih suci” dari yang lain. Kita lupa bahwa anugerah keselamatan adalah murni kasih karunia Tuhan, bukan hasil usaha kita sendiri.

Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma menegaskan bahwa kita semua adalah anggota dari satu tubuh dalam Kristus (Rom 12:5). Setiap orang memiliki peran, karunia, dan tanggung jawabnya masing-masing. Tidak satu pun dari kita bisa hidup sendiri atau merasa lebih unggul dari yang lain. Justru, kita dipanggil untuk hidup saling mengasihi, rendah hati, dan memberikan diri dalam pelayanan penuh sukacita (Rom 12:9-16a).

Sikap merendahkan diri bukanlah tanda kelemahan, tetapi tanda kedewasaan rohani. Dengan kerendahan hati, kita membuka pintu bagi rahmat Tuhan masuk dalam hidup kita. Kita menjadi lebih peka terhadap sesama dan siap menanggapi undangan Tuhan dalam segala kesederhanaan.

Selamat pagi, Tuhan memberkati. Ave Maria.