Renungan Harian: “Berakar dalam Iman Para Rasul”

142

Renungan Harian, Selasa, 28 Oktober 2025
Pesta St. Simon dan St. Yudas, Rasul
Bacaan I: Ef 2:19–22
Bacaan Injil: Luk 6:12–19

“Berakar dalam Iman Para Rasul”

Hari ini Gereja merayakan pesta dua rasul: Santo Simon dan Santo Yudas. Mereka adalah bagian dari dua belas rasul yang dipilih langsung oleh Yesus untuk menjadi dasar Gereja-Nya. Melalui mereka, iman kita sampai kepada generasi demi generasi, hingga pada kita hari ini.

Santo Paulus dalam bacaan pertama mengingatkan bahwa kita bukan lagi orang asing atau pendatang, melainkan anggota keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus sendiri sebagai batu penjuru. Artinya, iman Katolik yang kita hidupi bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja. Iman kita berakar pada kesaksian nyata para rasul yang mengenal, mengikuti, dan memberikan hidup mereka bagi Kristus.

Itulah sebabnya, kita patut bangga menjadi orang Katolik. Iman kita adalah iman yang kokoh karena dibangun di atas darah, air mata, dan pengorbanan para saksi iman sejati. Iman yang tetap hidup walau diterpa badai zaman.

Dalam Injil, Yesus berdoa semalam-malaman sebelum memilih para rasul. Pemilihan ini bukan asal-asalan, tetapi buah dari persekutuan mendalam antara Yesus dan Bapa. Para rasul bukanlah orang sempurna—mereka sederhana, lemah, dan penuh keterbatasan. Namun, Yesus memanggil mereka bukan karena kehebatan mereka, melainkan karena kesiapan hati mereka untuk dibentuk dan diutus.

Begitu pula kita hari ini. Kita semua mendapat panggilan yang sama: menjadi saksi dan pelayan Injil di tengah dunia. Kita dipanggil bukan karena kesempurnaan, melainkan karena kesediaan. Tuhan ingin memakai hidup kita—seberapapun sederhana—untuk membangun Gereja-Nya dan menghadirkan kasih-Nya di dunia.

Maka, marilah kita belajar dari Santo Simon dan Santo Yudas: setia, berani, dan rendah hati dalam mengikuti Yesus. Mari kita persembahkan diri kita setiap hari bagi karya keselamatan Allah. Dan dalam semangat para rasul, kita pun berseru: “Tuhan, bentuklah aku menjadi batu hidup dalam bangunan Gereja-Mu,
agar melalui hidupku, banyak orang mengenal kasih dan kuasa-Mu.”

Tuhan memberkati dan Ave Maria!